SEKTOR INFASTRUKTUR
SEKTOR INFRASTRUKTUR
Ketersediaan infrastruktur merupakan faktor kunci dalam rangka menstimulasi pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek melalui penciptaan lapangan pekerjaan sektor konstruksi, serta jangka menengah dan jangka panjang dalam mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas kegiatan usaha. Selain itu, pengembangan infrastruktur diarahkan untuk mendukung pembentukan sentra-sentra ekonomi baru dan mendukung pengembangan investasi sektor prioritas daerah lainnya. Kabupaten Bantul sendiri telah memiliki beberapa Kawasan Strategis Kabupaten (KSK), seperti : Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY), Bantul Kota Mandiri (BKM), Pantai Selatan (yang meliputi pengembangan kawasan pesisir dan pengelolaan hasil laut pantai Depok, Samas, Kuwaru, dan Pandansimo), Desa Wisata dan Kerajinan Gabusan-Manding-Tembi dan Kajigelem, Kawasan Industri Piyungan, Kawasan Peruntukan Industri Sedayu dan Kawasan Peruntukan Industri Pajangan, kawasan agrowisata dan agropolitan, dan gumuk pasir Parangtritis. Kontur lahan di KPI Sedayu dan Pajangan yang rata cocok untuk penyediaan bangunan fisik.
Pengembangan kawasan-kawasan tersebut diharapkan akan memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya, tidak hanya dari sudut pandang ekonomi, tetapi juga dari kacamata sosial budaya dan lingkungan. Sebanyak 3 kawasan pengembangan industri di Kabupaten Bantul yaitu Kawasan Industri Piyungan, Kawasan Peruntukan Industri Sedayu, dan Kawasan Peruntukan Industri Pajangan. Ketiga kawasan tersebut nantinya didukung dengana danya Jogja Outer Ring Road (JORR) yang membentang di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. JORR merupakan jaringan lintas utama angkutan barang dan logistik, angkutan barang tidak masuk ke jalur perkotaan. Selain itu dengan telah adanya Yogyakarta International Airport (YIA) yang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo menjadi magnet tersendiri bagi pelaku usaha karena letak Kabupaten Bantul yang berada di tengah-tengah antara Kota Yogyakarta sebagai pusat ekonomi DIY dan Kabupaten Kulon Progo. Kedekatan KPI Sedayu dan Pajangan dengan Bandara YIA merupakan keunggulan kawasan ini untuk mendukung bisnis kargo dan ekspor-impor di Bandara YIA.Kemudian Jalur Jalan Lintas Selatan / JJLS (Southern Causeway) yang dikembangkan di sepanjang Pantai Selatan Jawa dan akan membuka semua potensi di bagian selatan Pulau Jawa, termasuk Bantul.
PELUANG INVESTASI
KAWASAN INDUSTRI PIYUNGAN
Kabupaten Bantul telah memiliki Kawasan Industri yaitu Kawasan Industri Piyungan (KIP) yang berlokasi di Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan. KIP tersebut dikelola PT. Yogyakarta Isti Parama. Luasan lahan Kawasan Industri Piyungan seluas 85 hektar. Kawasan Industri Piyungan ini menjadi salah satu daya tarik investor khususnya perusahaan industri kreatif untuk berinvestasi di Kabupaten Bantul. KIP dibangun untuk menjadi kawasan industri dan pariwisata ramah lingkungan, seperti industri architecture, design, fashion, handycraft, film dan photography, advertising, music, interactive games, print dan publish, R&D dan education, digital, radio atau tv broadcasting, agriculture, culinary, perfoming art&healthy, dan wellbeing. Peluang investasi yang ditawarkan di KIP, seperti :
-
Potensial untuk pembangunan dan pengembangan industri kelas menengah dan besar yang minim polutan
-
Pembangunan infrastruktur pendukung kawasan industri seperti bisnis perkantoran dan komersial
-
Optimalisasi industri kecil dan menengah yang bertemakan industri kreatif, agrobisnis dan pariwisata
KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI SEDAYU DAN PAJANGAN
Dengan adanya nilai yang strategis didukung oleh konektivitas dan aksebilitas yang lengkap seperti bandara YIA, JORR, jaringan rel kereta api dan lain sebaginya serta kelengkapan utilitas dasar seperti air, listrik, telepon, dan drainase. Lokasi Kawasan Peruntukan Industri Sedayu yang berlokasi di Desa Argodadi dan Kawasan Peruntukan Industri Pajangan yang berlokasi di Desa Triwidadi mampu menjadi pilihan untuk berinvestasi, seperti :
-
Potensial untuk pembangunan Kawasan Industri
-
Potensial untuk pembangunan perusahaan industri menengah dan besar yang minim polutan
-
Pembangunan infrastruktur pendukung kawasan industri seperti bisnis perkantoran dan komersial, residensial
-
Optimalisasi industri kecil dan menengah yang minim polutan