30 April 2022 - Telp.0274 367867/email: izin.online@bantulkab.go.id/ WA:0813 2884 8393 /WA OSS pusat : 0811 6774 642 . /
TOTAL PENGUNJUNG : 2.056.301

GAMPIL Berpartisipasi dalam Kunjungan 7 Kementerian/Lembaga teknis ke Desa Wisata Jamu Kiringan


DPMPTSP Kab. Bantul melalui inovasi GAMPIL (Gerakan Melayani Perizinan Langsung) kembali hadir di tengah masyarakat. Kali ini di Desa Wisata Kiringan, Canden, Jetis pada acara Kunjungan 7 Kementerian/Lembaga teknis ke Desa Wisata Jamu Kiringan (Upaya Literasi dan Inovasi Berbasis Desa) yang diinisiasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Rabu (12/10). GAMPIL membantu pelaku UMKM jamu untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB).

Desa Wisata Jamu Kiringan sendiri merupakan sentra industri jamu tradisional di Kab. Bantul yang ekosistemnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan keberadaannya pun ditetapkan melalui SK Bupati Bantul No. 240 tahun 2016. Saat ini 132 orang pengrajin jamu masih aktif menjajakan jamunya. Di Desa ini ditawarkan beberapa kegiatan wisata seperti pengenalan TOGA (Tanaman Obat Keluarga), praktik meracik jamu, berkeliling desa dengan sepeda, homestay, kuliner, berfoto dengan pakaian tradisional. Produk jamunya pun tak hanya berupa cair namun ada pula bentuk serbuk.

Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, mengungkapkan sektor industri kreatif sebagai salah satu tulang punggung pembangunan ekonomi di Bantul terus mendapatkan dukungan. Adanya pengembangan wisata kesehatan jamu bisa menjadi perpaduan antara pengobatan, nilai ekonomi, wisata dan edukasi sebagai upaya mengenalkan ramuan herbal asli Indonesia ini ke kancah Internasional. Sejak tahun 2016 lalu Kab. Bantul telah ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif oleh Kementerian Perindustrian, dengan beragam potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Dan industri jamu ini menjadi potensi yang kemudian ditangkap oleh Dinas Pariwisata untuk dibina menjadi desa wisata dan membuat branding yang bagus sehingga mampu menarik wisatawan.

 

Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si. (Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI), mengatakan bahwa data dari BPOM RI menunjukan 87% produsen obat tradisional termasuk jamu adalah UMKM. Oleh karenanya pemberian dukungan kepada para produsen jamu tradisional ini turut menggerakan ekonomi rakyat yang mendukung perekonomian nasional.

~
prima





Komentar Pengunjung